Menyoal Doxing Netizen Pada Pencuri Coklat di Alfamart

Doxing sempat dilakukan oleh para netizen Indonesia kepada pencuri coklat di Alfamart di tengah kasus yang sedang heboh. Doxxing adalah kegiatan mengekspos data pribadi seseorang ke internet. Pengamat pun memberikan tanggapannya mengenai hal tersebut.

Hariqo Satria pengamat media sosial dari Komunikonten cukup menyayangkan apa yang telah dilakukan netizen yakni doxxing. Akan tetapi, dia mencoba melihat hal ini dari berbagai sudut pandang.

"Namun perlu digarisbawahi, sejauh yang saya amati sementara ini, motif doxing di sini bukan untuk membungkam pelaku, seperti yang pernah dialami ketua BEM UI dan beberapa aktivis," ujarnya kepada detikINET, Selasa (16/8/2022).

Menurutnya doxing pada pelaku yang diduga mencuri coklat ini terjadi, karena netizen marah. Netizen beranggapan pelaku yang harusnya meminta maaf terlebih dahulu, malah meminta karyawan Alfamart meminta maaf.

"Lalu netizen spontan, berpikir, ini orang siapa sih? Lalu dicarilah identitasnya di mesin pencari, kemudian disebarkan. Ini lebih pada pelampiasan kekesalan dan kekhawatiran jika mbak Alfamart ini tidak mendapatkan keadilan. Netizen berpikir bagaimana cara menolong karyawan Alfamart ini, ada yang mencari identitas pelaku, ada yang memention pengacara, kepolisian bahkan presiden," ujarnya.

Terakhir, Hariqo berpendapat bahwa aparat harus bertindak cepat dan tepat dengan semangat menegakkan keadilan. Sebab kalau lambat dan tidak tepat, maka bisa semakin menurunkan kepercayaan pada aparat.

Untungnya, pada akhirnya kasus diduga pencuri coklat vs pegawai Alfamart berakhir damai. Pihak keluarga Mariana pun meminta maaf tentang apa yang terjadi. Amelia, karyawan Alfamart itu memilih untuk memaafkan dan mencabut laporan.